Anggota LSM Seharusnya Bekerja Sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga
RealitaNews Online - Mojokerto - Berdasarkan pengalaman dilokasi tambang, Novendri Yusdi menyampaikan hingga saat ini masih ditemukan oknum lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang nakal atau melakukan kegiatan menyimpang.
"Nakalnya ini seperti mempengaruhi warga untuk menolak adanya galian c dan disertai tendensi untuk mencapai kepentingan pribadi, Rabu 29/06.
Sayangnya, kami tutur Novendri Yusdi belum pernah mendengar adanya pemanggilan terhadap LSM nakal tersebut oleh pihak terkait. Penyimpangan yang dilakukan oknum LSM, apakah harus ada laporan? Atau selama ini pihak-pihak terkait sudah mendengar informasi yang beredar namun hanya sebatas itu. Belum atau tidak melakukan monitoring secara berkala.
Novendri Yusdi menjelaskan, jika harus ada laporan resmi kepada pihak terkait tentunya akan memicu persoalan baru, namun menurut Pembina Aliansi Wartawan Sejawa Timur (AWAS) Novendri Yusdi sampai berita ini dipublikasikan belum ada anggota LSM atau oknum yang mendatangi dirinya secara langsung di lokasi galian Desa Jatidukuh, harapannya pihak terkait menindak lanjuti melalui pemanggilan oknum LSM untuk diberikan pembinaan dan tindakan sesuai aturan yang berlaku.
"Kalau ada yang salah dalam sebuah pekerjaan, harusnya LSM memberi masukan positif untuk dilakukan perbaikan bukan malah mencari keuntungan pribadi karena hal tersebut menyalahi aturan," ungkapnya kepada RealitaNews Online.
Agar tidak terjadinya penyimpangan, anggota LSM seharusnya bekerja sesuai anggaran dasar dan rumah tangga yang telah disusun dan jangan mencari penghidupan dari LSM yang diikuti. Bahkan harusnya semua anggota dipantau, khususnya untuk memastikan tidak ada aparatur sipil negara (ASN) yang tergabung di dalamnya. Sesuai aturan, ASN tidak boleh menjadi anggota LSM.
Lery mengungkapkan, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang nakal harus dicabut surat keterangan terdaftarnya jika melakukan pelanggaran, atau mendapat perhatian khusus dalam setiap gerakan maupun kegiatannya.
Selama ini Wartawan yang tergabung di AWAS tutur Novendri Yusdi kami selalu melakukan kordinasi dan pengawasan secara berkala, agar tidak terjadi penyimpangan atau pelanggaran kode etik.
Pelajaran berharga bagi semua orang ketika sedang dihadapkan dengan kebutuhan materi, agar jangan mudah memilih jalan singkat untuk mendapatkannya, harus didahului dengan pikiran yang jernih. (nur)