Preman Elit Merusak Citra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Foto Ilustrasi (google)
RealitaNews Online - Lembaga Sosial Masyarakat atau yang sering disebut LSM saat ini merebak di daerah daerah terutama wilayah tambang. Hal ini disebabkan akhir-akhir ini banyaknya masalah antara masyarakat dengan Perusahaan Pertambangan. Menjadi kesempatan untuk para pemuda dan orang-orang yang tidak memilikki atau pekerjaan atau mencari pekerjaan sampingan membentuk LSM dengan mengatasnamakan masyarakat.
Pekerjaan Anggota LSM ini biasanya berada di warung-warung dan lokasi sekitar pertambangan, mereka mencari informasi dan kesalahan perusahaan pertambangan. Awalnya LSM terbentuk dengan alasan membela kepentingan rakyat. Namun apa yang terjadi? Banyak uang yang seharusnya untuk masyarakat diambil oleh pihak yang mengatasnamakan LSM.
Perusahaan pertambangan menambang bukanlah dengan gratis. Pertambangan Pasir menggunakan alat berat (excavator) alat angkut truk, memerlukan bahan bakar minyak dan pekerja, Pertambangan Batu atau lazim disebut Galian C, semua perlu biaya, Pertambangan laut menggunakan Kapal Isap semua jenis pertambangan pasti ada sumbangsih baik dari mitra maupun pengusaha tambang memberikan bagian kepada masyarakat (kompensasi) daerah dengan menggunakan bagian perbandingan pendapatan. Namun apa yang terjadi? Uang yang diserahkan penambang sering tidak sampai kepada masayarakat langsung, kebanyakan uang tersebut berhasil digunakan pribadi oleh pihak-pihak atau jika melewati LSM uang yang diberikan jauh lebih sedikit daripada yang sebenarnya.
Mirisnya, Anggota LSM ini seringkali mengancam penambang jika pihak pertambangan melakukan kesalahan atau ada celah untuk mendapatkan uang dan setelah diberikan sejumlah uang anggota LSM tutup mulut. Alangkah mudahnya Anggota LSM ini mendapatkan uang, kesannya anggota LSM ini adalah preman berkedok LSM. Meminta uang tidak secara terang-terangan tetapi berusaha mendapatkan uang dengan mencari kesalahan penambang.
Yang lebih memprihatinkan ternyata banyak sekali saat ini LSM abal-abal yang tidak terdaftar pada Kemenkumham atau Depdagri, sehingga membuat pemerintahan kalang kabut. Seharusnya pihak Pemerintah juga memeriksa mendalami siapa saja yang ada dalam kelompok tersebut. Ketika kegiatan penambangan dilaporkan pemerintahan kembali tertuduh tidak memperhatikan perkembangan daerah.
Bukankah Sektor Tambang yang Turut Membantu Pembangunan Nasional? Penopang ekonomi daerah.
Sebagai negara yang dilimpahi kekayaan alam luar biasa, Indonesia tidak lepas dari industri pertambangan, yang meliputi batubara, emas, biji besi, aspal, timah, batu, pasir hingga nikel dan lain-lain. Hampir setiap lini kehidupan bangsa ini secara tidak langsung dipengaruhi sektor pertambangan dan industri turunannya, yang menyumbang lapangan kerja cukup banyak.
Lalu apakah Preman berkedok LSM ini dibiarkan atau justru direspon laporannya?
Kemungkinan kurangnya lapangan pekerjaan atau malasnya mencari kerja bahkan demi mencari uang tambahan termasuk membentuk berkedok LSM.
Siapa yang tidak mau mendapatkan uang dengan mudah tanpa perlu bekerja keras? Ancaman yang diberikan oleh pihak LSM apalagi terhadap pertambangan ampuh untuk mendapatkan bagian dari pendapatan pertambangan. Padahal hanya duduk santai ongkang-ongkang kaki di warung sambil bercengkerama mencari ide agar mendapatkan uang dan dalam sekejap uang datang tanpa melakukan usaha apa-apa. Banyak ancaman yang bisa dilakukan oleh LSM misalnya akan mempengaruhi warga untuk menolak pertambangan di daerahnya, dengan meracuni berbagai pandangan negative kepada masyarakat. Apalagi masyarakat yang awam pengetahuannya tentang tambang, tidak luas sehingga mudah untuk dipengaruhi. Dengan ancaman mempengaruhi masyarakat adalah salah satu ancaman handal yang dilakukan oleh preman berkedok LSM ini. Parahnya lagi, biasanya mereka satu paket dengan oknum wartawan yang menulis berita tidak sesuai fakta.
Tak jarang masyarakat teracuni oleh pihak LSM atau oknum dikarenakan anggota LSM tidak berhasil mendapatkan uang dari pertambangan sehingga masyarakat ikut panas dan akhirnya ikut-ikutan demo yang sebenarnya mereka sendiri tidak tau apa maksud dan tujuan dari demo ini. Memang mencari pekerjaan saat ini tidaklah mudah, apalagi untuk mendapatkan kerja yang diinginkan.
Tetapi menjadi preman terselubung bukanlah hal yang benar dan dibenarkan oleh UU untuk mendapatkan uang. Berikanlah keluarga uang yang halal dan dari kerja keras sehingga hasilnya pun berkah.
Berbagai sumber: