Intervensi Kepala Desa Diperlukan Untuk Kondisi Objektif Menjaga Ketertiban
RealitaNews Online - Mojokerto Desa Jatidukuh - Pemerintah dan jajarannya ada untuk membuat kebijakan. Namanya saja kebijakan, maka kebijakan itu haruslah bijak. Namun, tak jarang pemerintah justru memproduksi ketidak bijakan alias kebijakan yang tidak bijak.
Akhir-akhir ini muncul ungkapan agar pemerintah hadir pada berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Seberapa besar kehadiran itu diperlukan, tentu tergantung dari kondisinya di lapangan. Dalam hal menyangkut kebijakan Kepala Desa Jatidukuh Kab Mojokerto Zainal Arifin 04/06/22 di Balai Desa dan dipicu dengan hasutan kordinator demo warga Dusun Gero dan peserta demo warga Dusun Seketi dalam video aksi demo, berdampak adanya aksi spontan warga menutup jalan masuk dan keluar ke Dusun Seketi dari pukul 22.30 WIB - 07.45 WIB (rabu - kamis 06 - 07/06/22)
Salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya menyampaikan aksi ini bagian dari ke inginan Kordinator Lapangan (korlap) aksi demo 01/06/22 saat demo dilokasi Galian C milik Widhi Sulthon Wahyudi IUP - OP Nomor: P2T/54/15.02/VI/2019 Desa Jatidukuh, lebih jauh disampaikan warga dilokasi aksi spontan, kami menertibkan warga yang ikut demo agar mematuhi keinginan Korlapnya dan aksi ini dilakukan agar Kepala Desa hadir untuk menjelaskan alasan ditutupnya Galian C di Dusun Seketi, dengan adanya kebijakan Kepala Desa Kami masyarakat Dusun Jati dan Dusun Seketi kehilangan mata pencarian, ungkap warga.
Di sinilah intervensi Kepala Desa diperlukan karena ada kondisi obyektif sesuai kebutuhan menjaga ketertiban, stabilitas dan keberlanjutan pemulihan ekonomi di pedesaan. Intinya, secara obyektif intervensi Kepala Desa diperlukan mengatasi masalah, bukan menciptakan masalah. Bagaimana intervensi Kepala Desa di bidang ekonomi, apakah boleh atau tidak. Jawabnya, ya..boleh. Namun sepanjang tindakan intervensi yang dilakukan jangan sampai menimbulkan masalah baru karena inti dari tindakan intervensi menyelesaikan masalah. Contoh paling sering kita lihat dengar adalah di wilayah pertambangan sering terjadi demo, hal ini tentu mengganggu stabilitas ekonomi dan kamtibmas juga mempengaruhi peningkatkan pendapatan dari pajak daerah.
Jadi, kita tidak boleh bersikap hitam putih dalam melihat atau menyeesaikan masalah. Banyak diantara kita “terkecoh” dengan dalil Pecinta Lingkungan atau mengatas namakan warga untuk memuluskan kepentingan atau masalah pribadi.
Dalil bisa benar jika dilengkapi dengan data, tetapi pola preman yang merusak citra Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atau oknum melakukan segala cara untuk memuluskan keinginannya, salah satunya memprovokasi warga yang tidak ada dalam Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) LSM, biasanya satu paket dengan oknum wartawan yang suka memberitakan dengan gaya bahasa hiperbola.
Aksi spontan ini berakhir tepat pukul 07.45 WIB setelah Kepala Desa Jatidukuh Kabupaten Mojokerto Zainal Arifin datang menemui peserta aksi ke lokasi, pantauan awak media tampak hadir dilokasi mantan Kepala Desa Jatidukuh Nanang Hariyanto yang sudah dilokasi sebelum Kepala Desa Jatidukuh tiba, kedua tokoh ini bersalaman dan membahas situasi dan kondisi yang terjadi, Alhamdulillah tidak begitu lama kesepakatan tercapai dan sudah tidak ada masalah ujar Kepala Desa Zainal Arifin yang juga meminta maaf atas kondisi yang ada khusus diwilayah Jatidukuh dan akan membuka musyawarah pada hari Sabtu 09/06/2022 di Balai Desa Jatidukuh, pesrta akan diberi undangan resmi ditambahkan Pak Kades semua yang diundang wajib datang dan yang tidak diundang tidak perlu hadir di Balai Desa, bagi yang di undang jika tidak hadir berarti setuju dengan hasil keputusan musyawarah, undangan perwakilan antara warga Dusun Seketi dan Warga Dusun Jati. kata Pak Kades.
Masih dilokasi aksi spontan Pak Kades menyampaikan ke awak media dengan tujuan mengatasi kondisi yang terjadi di masyarakat karena ada persoalan anomali, akan mengganggu siklus usaha warga yang setiap hari melewati jalan ini untuk ke pasar, jika terus terjadi akan menimbulkan ketidakpastian berusaha. Tutup Pak Kades Zainal Arifin
BACA JUGA :
Preman Elit Merusak Citra Lembaga Swadaya Masyarakat LSM.
Klarifikasi Terbuka Tentang Galian C di Dusun Seketi