Sinergitas Pemerintah, Pengusaha Galian C dan Masyarakat
RealitaNews Online - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Timur Persatuan Keluarga Daerah Pariaman Novendri Yusdi, S.H. menilai program cetak sawah baru tahun 2020 yang digaungkan Presiden RI Joko Widodo sebagai kebijakan yang patut untuk menjaga ketahanan pangan. Ia mengatakan, untuk tahun-tahun sebelumnya, program cetak sawah baru merupakan sebuah harapan untuk menggenjot produksi pangan yang terutama beras yang selalu impor sejak tahun 1969 hingga sekarang.
Pertambahan penduduk dan tingginya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan permintaan terhadap pangan, energi, dan air. Pemenuhan kebutuhan akan permintaan-permintaan tersebut perlu mendapatkan perhatian bersama, sehingga ketahanan terhadap pangan, merupakan keniscayaan. Sebagai salah satu peran penting dalam kehidupan manusia, perluasan area persawahan menjadi prasyarat mutlak.
Baca Juga: Galian C di Desa Jatidukuh Dusun Seketi
Namun disayangkan ungkap Novendri Yusdi, pemerintah tidak memberikan sosialisasi sampai ketingkat bawah tentang sinergitas pemerintah dengan pengusaha Galian C yang berpotensi cetak sawah sebagai perluasan area persawahan.
Senada dengan yang diungkapkan oleh Yan Sahetapy (Bang Yan) perintah kepala staf TNI AD Jendral Dudung Abdurachman lakukan penanaman pohon jagung atau padi dilahan lahan TNI AD hasilnya diberikan kepada masyarakat, perintah itu tentu punya alasan sebagaimana Mengantisipasi Krisis Pangan dan Membantu Kesulitan Masyarakat di Pedesaan. Seperti kita/Bang Yan yang tidak punya lahan tapi mampu menciptakan lahan dari yang awalnya berbukit menjadi datar dan siap ditanami jagung.
Lahan yang akan direklamasi
Bincang-bincang diwarung logistik dalam area Galian C Jumat 08/06/2022, Bang Yan melanjutkan pembicaraan seharusnya masyarakat mendapatkan informasi memahami bagian dari manfaat Galian C setelah direklamasi.
Dimana masyarakat mendapatkan informasi itu? tanya awak media.
Dari rekan-rekan yang di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kan bisa, karena LSM merupakan pihak yang ikut andil dalam melakukan pemberdayaan masyarakat. Intervensi LSM selain melakukan pemberdayaan juga bisa melakukan monitoring atas kerja-kerja pemerintah, swasta sehingga antara pemerintah, swasta, LSM dan masyarakat terjadi hubungan yang sifatnya akomodatif. Bukan sebaliknya memprofokasi masyarakat untuk mencapai ke inginannya. Mungkin minimnya pengetahuan atau tidak pernah membaca Tugas Pokok dan Fungsi (tupoksi) demo seperti sebuah keharusan dan standart dalam mencapai kesepakatan itulah LSM tanpa mendahulukan musyawarah dan mufakat, mengakhiri penjelasannya.
BACA JUGA :
Anggota LSM Harusnya Bekerja Sesuai AD/ART
Preman Elit Merusak Citra Lembaga Swadaya Masyarakat LSM
Potensi Cetak Sawah "Kec Gondang" 20 Hektar Hasil Reklamasi Galian C