Transformasi Kesadaran Politik Kaum Milenial

RealitaNews Online 2022-10-28T12:50:00+09:00

Novendri_yusdi

RealitaNews Online Jawa Timur -Sebuah refleksi, aktualisasi peran pemuda dalam konteks dinamika sosial politik hari ini senyatanya menunjukan indikasi yang optimis. Dalam hal relasi antara generasi muda dan partai politik (parpol) misalnya. Parpol hari ini patut berprasangka positif bahwa kadersisasi politik menemukan ladang persemaiannya. Anak muda hari ini memiliki kesadaran kritis yang tidak kalah unggulnya semenjak momentum kepemudaan 92 tahun lalu. 

SELAMAT HARI SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 2022.

Apa tidak berminat masuk politik?

A: Tidak Pak

B: Kenapa?

A: Politik itu kotor

Bisnis apa bersih? Bersih dan kotor bukan salah sektor. Bersih dan kotor bagaimana kita menjalankan apa yang diamanahkan. Disektor manapun bisa bersih, bisa kotor karena itu pilihan. kita harus merubah mindset. Jika kita ingin Republik lebih baik maka orang orang baik harus mau masuk politik.

Jika orang baik masuk politik dipermasalahkan dan orang tidak baik masuk politik tidak di permasalahkan, berarti bangsa ini sedang menghadapi masalah.

Tak dapat disangkal, gelombang demokratisasi seiring dengan gerakan reformasi 1998 telah mengantarkan kita pada suatu kelangsungan kehidupan publik yang terbuka, egaliter, dan demokratis. Reformasi telah menghendaki adanya pola keterlibatan partisipasi warga dalam kehidupan politik baik secara langsung maupun tidak langsung. Hadirnya otonomi daerah yang lebih luas dan nyata, telah memberikan ruang bagi masyarakat hingga pada arah lokal untuk lebih intensif berperan, tidak hanya sebagai objek pembangunan namun juga sebagai subjek pembangunan daerah. 

Diantara penyandang kesadaran kritis tersebut tiada lain adalah kelompok muda, atau kerap disebut milenial yang merupakan populasi terbesar dalam struktur piramida penduduk di Indonesia. Mereka merupakan generasi yang lahir dan tumbuh kembang dalam nurture sosial politik yang demokratis.

Mereka adalah generasi asli dari demokrasi (native democracy). Yang semenjak lahir taken for granted hidup dalam ekosistem sosial-politik yang dibangun atas nilai-nilai kesetaraan dan keterbukaan. Ciri utama tabiat mereka adalah mempunyai kecenderungan bersikap kritis dan banyak bertanya. Mereka merasa memiliki kompetensi tinggi sehingga tak merasa ragu untuk berdebat dan berbeda secara radikal tentang suatu hal, namun pada saat yang sama mereka mampu membangun kolaborasi dan sinergitas untuk suatu tujuan yang sama. Suatu budaya politik milenial yang berupaya menempatkan argumen diatas sentimen.

Mentalitas sosial politik milenial yang demikian, ditunjang pula oleh tingkat keterdidikan yang baik (well-educated). Keterbukaan informasi dan akses ilmu pengetahuan yang terpapar luas telah memungkinkan mereka untuk memperoleh literasi politik yang memadai. Sebagai penguasa dunia digital (native digital), mereka merupakan kelompok yang piawai mekakukan elaborasi teknologi dan aplikasi digital. Dengan intensitas berselancar di sosial media yang tinggi, milenial merupakan kelompok yang tak pernah terasing dari dinamika diskursus publik.

Milenial kerap menjadi generasi yang mampu menciptakan gelombang wacana. Fenomena viral dan trending topic di media sosial adalah bentuk dominasi wacana yang notabene anak muda lah pencipta resonansinya. Mereka merupakan generasi yang dengan mudah terpantik isu. Gandrung melakukan pembahasan isu penting yang menyangkut dan relevan dengan dirinya dari mulai soal perubahan iklim, identitas, gender, romance  hingga politik. Tak ayal kelompok milenial telah menjadi barometer diskursus publik mengingat talenta digital dan jumlah demografinya yang besar di Indonesia.

Kombinasi antara demokrasi dan digitalisasi informasi telah memberikan ruang seluas-luasnya bagi pelibatan publik (civic enggagement) dan tumbuh suburnya kesadaran politik yang kritis. Yang pada gilirannya telah mengantarkan masyarakat Indonesia pada etape konsolidasi demokrasi yang matang. Bagi kelompok milenial, demokrasi bukanlah sebuah alternatif, melainkan sebagai way of life yang menjamin kebebasan bagi mereka untuk secara “sembarang” menalar isu-isu politik. Ekosistem politik sedemikian sejatinya perlu dipandang sebagai indikasi positif bahwasannya kadersisasi politik anak muda menemukan ladang persemaiaannya yang subur (breeding ground).

Transformasi Kesadaran Politik 

Karenanya, Jika saja menyadari demokrasi dan perkembangan budaya sosial politik hari ini, realitas justru telah menunjukan peluang yang optimis bagi aktivisme politik anak muda di Indonesia. Capaian demokrasi di Indonesia seharusnya menjadi landscape yang cukup memberikan harapan bagai perbaikan sumber daya manusia partai politik saat ini. Alih-alih memendam kecurigaan dan kekhawatiran pesimistik atas sebuah mitos bahwa partai politik kian ditinggalkan kaula muda.

Peran strategis partai politik hari ini adalah tentang bagaimana mampu melakukan konversi potensi inheren pada anak muda, yaitu dari sekedar kesadaran politik di tahap pengetahuan atau pemahaman untuk kemudian mewujud menjadi aktivisme politik (political activism) sebagai bentuk manifestasi kesadaran politik yang tinggi. Faktor kuncinya adalah sejauh mana partai politik itu sendiri, sebagai katalisastor aktivisme, mampu menghadirkan wahana politik yang atraktif, strategis, dan kondusif dalam mengkonversi kesadaran politik kelompok muda menjadi aktivisme politik.

Untuk itu, partai politik diharapkan dapat menumbuh kembangkan ruang-ruang kreasi yang selama ini dibelenggu tradisi feodalistik, yang menyebabkan lemahnya inovasi di sektor politik. Hal ini menjadi mendasar, mengingat bahwa kompatibilitas antara milenial dan partai politik modern menuntut adanya pembudayaan manajemen yang lebih demokratis ditubuh partai politik itu sendiri.

Yakni bagaimana partai politik terejawantah sebagai laboratorium demokrasi yang mampu menghadirkan kesempatan yang setara, mengutamakan meritokrasi, serta mampu menampilkan kepemimpinan partai politik yang mau mendengarkan dan siap menjalin komunikasi terbuka.

Pada akhirnya, transformasi kesadaran politik menjadi aktivisme politik akan senantiasa membutuhkan transformasi partai politik itu sendiri, sebagai upaya beradaptasi terhadap jiwa zaman kelompok muda saat ini. Dimana kesadaran politik senyatanya merupakan aspek inheren yang akan terus tumbuh pada generasi muda.

Seiring dengan demokratisasi informasi yang kian berkembang secara tak terbatas mendobrak sekat-sekat eksklusifitas dan hirarki pengetahuan. Karenanya, adalah suatu garansi bahwa sebagai generasi yang berpengetahuan (well-informed), anak muda sesungguhnya tidak akan pernah meninggalkan diskursus politik. Sebuah kesadaran politik dilevel pengetahuan yang sepatutnya dapat menumbuhkan optimisme masa depan bagi partai politik.

0 KOMENTAR
Memuat...
DEFINISI ULANG SITUS BERITA DEFINISI ULANG SITUS BERITA