Tinggalkan Perselisihan Hindari Perpecahan Dalam Organisasi Masyarakat
Novendri Yusdi, S.H. Ketua Persatuan Keluarga Daerah Piaman
(DPW PKDP Jawa Timur) foto kredit NY
RealitaNews Online - Surabaya - Anak muda atau pemuda adalah agen perubahan (agent of change). Gantungkanlah Cita-citamu setinggi langit, Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang. Kata kata ini sering kita dengar untuk menyemangati namun ada referensi dari kata-kata ini yang jarang diketahui orang yaitu: Pernahkah kita perpikir bagaimana kita mempersiapkan tangga untuk mencapai cita cita tersebut?
Tidak ada ubahnya dengan membangun persatuan dan kesatuan, bagaimana cara membangun dan mempertahankannya?
Pertengkaran atau perselisihan bisa terjadi kapan saja. Tetapi orang-orang beriman sangat dianjurkan menjaga diri dengan tidak melakukan pertengkaran, untuk itu diperlukan kesadaran penuh untuk menahan diri dari emosi yang dapat menjurus pada pertengkaran.
Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang dirawayatkan oleh Bukhari: “Dan jika seseorang mengajak bertengkar atau mencela maka katakanlah, Sesungguhnya aku sedang berpuasa”.
“Ungkapan “aku sedang berpuasa” sebagaimana dimaksudkan dalam hadits di atas adalah untuk menyatakan ketidak sanggupan kita untuk berselisih atau bertengkar dengan pihak lain. Intinya kita sangat dianjurkan untuk bisa menjaga perdamaian dan kerukunan dalam kehidupan sosial.
Jika anda ingin mencapai Tuhan maka anda tidak akan pernah bertemu, perbaikilah lingkar diri "Atittude" Bila kita paham bahwa perjalanan hidup untuk bertemu dengan Tuhan hakikatnya adalah perjalanan menuju “ke dalam” bukan “ke luar”, memperbaiki lingkar diri akan berpangaruh pada lingkar keluarga tentunya, lingkar sosial akan berpengaruh ke tetangga, komunitas, kelompok dan organisasi masyarakat, hal ini akan direspon oleh lingkar alam semesta, lingkar sang pencipta secara otomatis anda dapatkan. Jadi untuk mencapai Tuhan anda tidak bisa lepas berinteraksi dari ciptaan NYA dengan cara-cara yang beradab.
Pernahkah anda menela'ah sila dalam Pancasila?
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Semua orang pemeluk agama mengaku beriman mempercayai adanya Tuhan.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Berdasarkan agama yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan.
3. Persatuan Indonesia.
Jika anda termasuk orang yang mengamalkan sila pertama dan kedua maka sila ke tiga bukanlah hal yang sulit dapat diterapkan di komunitas, kelompok atau organisasi masyarakat.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Musyawarah dan mufakat akan mudah dicapai tanpa harus berselisih apalagi perpecahan, ikan dapat memberi kita pelajaran, ketika ikan bertengkar saling serang tapi dia tidak pernah keluar dari air.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Secara otomatis akan terjadi, orang tuli bisa mendengar kebahagiaan dan orang buta bisa melihat kebahagiaan.
Pesan Moral
Manusia yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun yang lebih lemah dari itu adalah orang yang mendapatkan banyak teman tetapi menyia-nyiakannya. (Ali bin Abi Thalib).
Ketika keinginan tidak bisa tercapai berdamailah dengan hatimu, disanalah Allah bertahta. (NY)