Tentang Balon Gubernur Sumatra Barat 2024 - 2029
Setiap sunrise memberikan kita satu hari lagi untuk berharap, matahari terbit dari "timur" baca Jawa Timur menuju "barat" baca Sumatra Barat. Setiap matahari terbit adalah undangan bagi kita untuk bangkit dan mencerahkan hari seseorang, Rasulullah SAW bersabda "khairunnas anfa'uhum linnas" yang artinya "Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain"
Kami konsisten memulai langkah dari Jawa Timur (Rumah Gadang) menuju Sumatra Barat (Tuah Sakato) men sosialisasikan keindahan alam wisata, adat dan budaya serta masyarakatnya yang religius. Sumatra Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatra dengan ibu kota Padang.
Kok Indak Dapek Tuah Kiramaik Tuah Sakato Kito Pakai
Sejak Pemerintah Raja Adityawarman tepatnya pertengahan abad ke – 17, Propinsi ini lebih terbuka dengan dunia luar khususnya Aceh. Karena hubungan dengan Aceh yang semakin intensif melalui kegiatan ekonomi masyarakat, akhirnya mulai berkembang nilai baru yang menjadi landasan sosial budaya masyarakat Sumatera Barat.
Agama Islam sebagai nilai baru berkembang dikalangan masyarakat dan berangsur-angsur mendominasi masyarakat Minangkabau. Terbukanya Propinsi Sumatera Barat terhadap dunia luar menyebabkan kebudayaan yang semakin berkembang oleh bercampurnya para pendatang. Jumlah pertumbuhan penduduk ke berbagai lokasi Sumatera Barat. Sebagian menyebar ke selatan dan sebagian kebagian barat Sumatera.
"Minangkabau" Sumatra Barat kini dipimpin oleh seorang Gubernur tentu saja cara pengelolaannya berbeda saat zaman kerajaan dan pemerintahan sekarang. Setiap masa ada pemimpinnya dan setiap pemimpin ada masanya, Sumatra Barat memerlukan sosok pemimpin yang religius, seorang pemimpin yang juga harus memiliki kemampuan mendengar yang baik dan dapat membaca lingkungan dari aspek sosial hingga ekonomi. Mendengar pemikiran dari orang-orang sekitar karena adanya komunikasi yang baik antara pemimpin dan masyarakat. Pemimpin harus peka terhadap perubahan dan aspirasi yang nantinya berdampak pada keberanian dalam mengambil keputusan terbaik, dan yang terakhir, seorang pemimpin harus memiliki konsistensi, karena konsistensi berjalan beriringan dengan keteladanan.
Mayjen TNI Purn Dr Markoni, S.H., M.H
Selama pengabdiannya terhadap bangsa dan negara melalui TNI sangat teruji dan berikut perjalanan karirnya :
• Nama : Mayjen TNI (Purn) Dr. Markoni, S.H.,M.H
• Kelahiran : 14 November 1964 (58 Tahun)
• Asal : Nareh, Pariaman Sumbar
• Pendidikan : AKMIL Magelang
• Masa Dinas di TNI : 1988 - 2022
• Jabatan Terakhir di TNI:
KABABINKUM TNI
Aktivitas / Jabatan lain Non Militer :
1. Ketua Program Studi Magister Hukum (S2), Univeritas Esa Unggul Jakarta (2022 s.d Sekarang)
2. Anggota Komisi Banding Paten, Ditjen HKI, Kementerian Hukum dan HAM RI (2021-2024)
3. Anggota Komisi Etik PSSI (2019-2023)
Saat ini juga mengelola sebuah Kantor bergerak di bidang Hukum di Tebet, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.
Berawal dari Musyawarah Besar Persatuan Keluarga Daerah Piaman (MUBES PKDP VI) di Padang Sumatra Barat. Dimana ada dua kandidat yang punya potensi dicalonkan menjadi Ketua Umum PKDP
Bapak Mayjen TNI Purn Dr Markoni SH MH dan Bapak Jhon Kenedi Aziz. Dalam MUBES PKDP VI Bapak Mayjen TNI Dr Markoni SH MH dengan sikap yang bijak dan semangat pemersatu memberi kesempatan kepada Bapak Jhon Kenedi Aziz menjadi Ketua Umum PKDP periode 2023 - 2028 dan dalam kesempatan yang sama muncul dukungan kepada Bapak Mayjen TNI Purn Dr Markoni SH MH untuk menjadi Gubernur Sumatra Barat di tahun 2024 - 2029 nanti.
Meskipun dukungan ini bermula dari ruang sidang MUBES organisasi di wilayah Kabupaten Padang Pariaman PKDP tentu kita tidak lagi berbicara tentang Kabupaten Padang Pariaman tapi sudah Provinsi Sumatra Barat, untuk itu kita juga minta kepada Tokoh masyarakat Sumatra Barat yang ada diperantauan ikut mendukung dan mensosialisasikan keranah (Niniak mamak, Alim ulamo, Cadiak pandai, Bundo kanduang serta Pemuda dan pemudi. Semoga kito sabiduak sadayuang satu tujuan. Sumber : Novendri Yusdi